![]() |
[Foto : Haul Akbar Kanjeng Sunan Giri] |
Acara pengajian akbar ini dihadiri oleh ulama terkemuka, di antaranya KH. Achmad Muwafik dari Yogyakarta dan KH. Masrihan Asy’ari dari Mojokerto, serta alim ulama se-Kabupaten Gresik dan Jawa Timur. Kehadiran mereka menambah kekhidmatan prosesi haul yang berlangsung khusyuk dan penuh makna.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, Wong Bodho Pondok Mburi membuka warung makan dan minum gratis dengan menyediakan 8.000 porsi untuk jamaah. Kegiatan sosial ini, menurut Gus Muhammad Sukhoiri, SH., selaku pendiri dan pengasuh Wong Bodho Pondok Mburi, merupakan tradisi istikamah yang digelar setiap tahun pada peringatan haul Sunan Giri.
“Alhamdulillah, dapur umum Wong Bodho setiap tahun buka warung makan minum gratis untuk umum di haul Sunan Giri. Ini bagian dari kebersamaan dan ladang amal yang terus kami jaga,” ujar Gus Sukhoiri.
Pengamanan jalannya acara turut melibatkan berbagai elemen, di antaranya Passer Wong Bodho (WB) dengan dukungan puluhan anggota yang dipimpin langsung oleh Gus Sukhoiri SH. selaku pembina, H. Rokhim SH. (Ketua DPP), Dedik Susanto (Ketua DPW), Sugito SH. (Ketua DPC), Budi Utomo (Wakil Ketua), dan Iswandi (Wakil Ketua II).
Selain itu, pengamanan juga diperkuat oleh anggota Banser Gresik yang dikomandoi Sutrisno, serta aparat kepolisian dan TNI. Situasi kondusif, tertib, dan aman selama acara berlangsung mendapat apresiasi dari seluruh panitia dan tokoh masyarakat.
Gus Sukhoiri, mewakili panitia, menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Jatim, Kapolres Gresik, Koramil, Banser, masyarakat Gresik, serta jamaah Wong Bodho yang telah mendukung penuh sehingga acara haul berjalan lancar dan khidmat.
“Terima kasih kepada semua pihak yang ikut menjaga dan menyukseskan acara haul Mbah Sunan Giri ke-520 ini. Semoga keberkahan terus mengalir bagi kita semua,” tutup Gus Sukhoiri.
Haul agung Sunan Giri bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkokoh nilai kebersamaan, meneladani perjuangan para wali, serta meneguhkan identitas spiritual masyarakat Gresik sebagai bagian dari warisan besar Walisongo.
(Pan)
dibaca