Sangheyang Hamim Gagas Model Pembangunan Holistik Lewat Program P2B dan Pertanian Berkelanjutan di Kawasan Gunung Arjuna

[Foto : Obat Pertanian GANDATOP]
Rajawali Kompas , Malang || – Tokoh budaya nasional dan Duta Wisata Internasional Induk Peradaban Dunia, Sangheyang Hamim, kembali menunjukkan kiprahnya dalam membangun peradaban berbasis harmoni antara manusia dan alam. Dengan pendekatan inovatif yang disebut P2B (Pembangunan Berbasis Berbagi), Hamim merancang skema pembangunan holistik yang menyatukan aspek ekonomi, sosial, dan ekologi dalam satu kesatuan gerakan.

Salah satu program unggulan dalam inisiatif ini adalah pengembangan Sumber Kelor, sebuah unit usaha yang mengangkat potensi lokal melalui budidaya tanaman kelor dan herbal. Tidak hanya berorientasi pada profit, unit ini juga menerapkan prinsip sosial-ekologis, yakni dengan mengalokasikan sebagian hasil usaha untuk program bantuan tunai, distribusi sembako, serta hasil bumi kepada masyarakat sekitar.

“Kita semua adalah bagian dari solusi. Mari kita bekerja sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Keberhasilan bukan hanya tentang mencapai tujuan, tapi juga tentang bagaimana kita mencapainya. Semua orang memiliki cerita yang unik, mari kita dengarkan dan belajar dari satu sama lain,” ungkap Sangheyang Hamim dalam pernyataannya.

Sebagai bagian dari misi mewujudkan pertanian berkelanjutan di kawasan Gunung Arjuna – Induk Peradaban Dunia, Sangheyang Hamim menjalin kemitraan strategis dengan produsen pupuk cair hayati GANDATOP. Produk ini dirancang untuk meningkatkan hasil pertanian secara signifikan tanpa merusak keseimbangan hayati tanah.

Menurut praktisi pertanian dan perwakilan MTani Group, Kuwat Slamet, pupuk hayati GANDATOP telah melalui berbagai tahapan pengembangan—dahulu dikenal dengan nama Biotonik dan sempat mengisi lini produk Optima Solution di bawah naungan PT SBE.

“Jika semua jenis tanaman dipadukan dengan aplikasi GANDATOP, InsyaAllah akan terjadi peningkatan produksi yang sangat signifikan,” ujar Kuwat Slamet dengan optimisme tinggi.

Kerja sama ini menyasar para petani lokal di wilayah lereng Gunung Arjuna, yang selama ini masih mengandalkan pola-pola pertanian konvensional. Dengan edukasi dan pendampingan teknis, mereka kini mulai beralih ke pola pertanian organik dan regeneratif yang selaras dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya pada pilar ketahanan pangan, pemulihan lingkungan, dan pengurangan kemiskinan.

Gerakan yang digagas Hamim kini mulai dilirik sebagai model percontohan nasional dalam pengembangan pertanian berbasis komunitas. Keberhasilan Sumber Kelor dan kolaborasi dengan GANDATOP menunjukkan bahwa pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil, lingkungan, dan keberlanjutan bukanlah utopia, melainkan keniscayaan jika dijalankan dengan hati dan strategi tepat.

“Kami tidak hanya ingin panen yang melimpah, tapi juga bumi yang tetap lestari dan masyarakat yang sejahtera,” tegas Sangheyang Hamim.

Dengan visi besar yang mengakar pada nilai-nilai kearifan lokal dan kepedulian global, Sangheyang Hamim telah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Dari lereng Gunung Arjuna, pesan kuat tentang gotong royong, keberlanjutan, dan kolaborasi menggema hingga ke penjuru negeri.

(Redaksi)

Baca Juga

dibaca

Posting Komentar

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Sariyan

Pimred Rajawali Kompas. WA: 081216676968

Countact Pengaduan