Putri Asal Pasuruan Tembus Program Nasional “Belajar Bersama Maestro” Kemendikbud: Lailatus Sa’diyah Harumkan Daerah Lewat Seni Keroncong

[Foto : Lailatus Sa'diyah Mahasiswi asal Pasuruan Yang Berhasil menembus Seleksi Ketat Program Nasional Belajar Bersama Maestro]
Rajawali Kompas, Pasuruan || — Kabar membanggakan datang dari dunia seni dan budaya tanah air. Lailatus Sa’diyah, mahasiswi asal Pasuruan yang kini menempuh pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), berhasil menembus seleksi ketat Program Nasional Belajar Bersama Maestro (BBM) 2025 yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Program bergengsi ini merupakan kegiatan residensi seni tahunan yang mempertemukan generasi muda berbakat dengan maestro-maestro seni terkemuka di Indonesia. Tujuannya tak hanya sebagai sarana pendidikan dan penguatan keterampilan, namun juga sebagai bentuk regenerasi dalam upaya pelestarian budaya bangsa.

Dalam surat tugas resmi bernomor 0347/L5/KB.11.03/2025, Lailatus Sa’diyah dinyatakan sebagai salah satu dari hanya 60 peserta terpilih secara nasional. Ia dijadwalkan menjalani program residensi bersama maestro musik keroncong legendaris, Sundari Soekotjo, di Jakarta mulai 21 Juli hingga 19 Agustus 2025.

Melalui program ini, para peserta akan mendapat kesempatan langka: menyerap ilmu, nilai-nilai, dan pengalaman langsung dari para maestro, menciptakan karya, serta mempresentasikan hasil pembelajaran dalam forum yang berskala nasional. Ini menjadi ruang belajar yang intensif sekaligus transformasional bagi peserta muda dari seluruh penjuru tanah air.

“Ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Saya bersyukur bisa dipercaya mewakili kampus dan membawa nama baik daerah asal saya, Pasuruan. Semoga bisa menjadi awal dari kontribusi nyata saya dalam dunia seni dan budaya,” ujar Lailatus saat dihubungi redaksi. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua, dosen pembimbing, serta seluruh civitas akademika UNESA yang senantiasa mendukung langkah-langkahnya.

Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual, Yayuk Sri Budi Rahayu, S.Sos., M.Pd., dalam arahannya menekankan pentingnya tanggung jawab peserta selama program berlangsung. Setiap peserta diwajibkan menyusun laporan dan dokumentasi sebagai bagian dari pelestarian nilai-nilai budaya yang diwariskan.

Keterlibatan Lailatus Sa’diyah dalam program BBM 2025 tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan keluarga, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat Pasuruan. Keikutsertaannya menandai eksistensi dan potensi besar daerah ini dalam peta kebudayaan nasional.

Lebih dari sekadar pencapaian akademis atau artistik, langkah Lailatus merepresentasikan semangat anak muda Indonesia yang siap menjaga warisan leluhur melalui proses belajar lintas generasi. Ia menjadi bukti nyata bahwa dengan ketekunan dan komitmen tinggi, pemuda dari daerah pun mampu menembus panggung prestisius di tingkat nasional.

Melalui program ini, diharapkan Lailatus dan para peserta lainnya mampu menjadi katalisator yang menghidupkan kembali kecintaan generasi muda terhadap seni tradisi, serta menjadi jembatan antara kekayaan budaya masa lalu dan masa depan bangsa.

(Hamim)

Baca Juga

dibaca

Posting Komentar

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama

Sariyan

Pimred Rajawali Kompas. WA: 081216676968

Countact Pengaduan