![]() |
[Foto : Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Perjuangan Wali Songo Laskar Sabilillah] |
Pelantikan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PWI.LS Jawa Timur, KH Rizal dari Malang, yang menegaskan bahwa kehadiran organisasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan deklarasi perang terhadap segala bentuk pembelokan sejarah dan upaya merongrong wibawa para kyai pribumi.
“PWI.LS hadir sebagai benteng penjaga sejarah bangsa. Kami berdiri bukan hanya untuk masa kini, tetapi untuk masa depan anak cucu kita,” tegas KH Rizal dalam orasi kebangsaannya yang menggelora dan disambut antusias ribuan hadirin.
Dalam momentum tersebut, turut dilantik seluruh pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Mojokerto serta pengukuhan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PWI.LS Kabupaten Mojokerto yang dinakhodai oleh Gus Antok tokoh muda karismatik yang selama ini dikenal vokal membela kyai dan tradisi pesantren.
Tampak hadir sejumlah tokoh penting dan sesepuh Mojokerto, termasuk Sayyid Zulfikar Basyiban yang memimpin lantunan sholawat "Qulhu Nusantara" secara khidmat. Iringan sholawat ini menambah nuansa sakral dan haru di tengah semangat kebangsaan yang menggelora.
“Ini bukan hanya pelantikan, ini adalah kebangkitan para kyai pribumi untuk menjaga marwah perjuangan Walisongo,” ujar Gus Antok penuh semangat.
Gus Nurwakhit selaku Ketua DPD PWI.LS Mojokerto mengungkapkan bahwa pelantikan ini baru dapat dilaksanakan setelah melewati dinamika dan padatnya jadwal para pengurus. Namun, desakan kuat dari para anggota di seluruh kecamatan menjadi pendorong utama agar pelantikan segera dilaksanakan demi menjawab keresahan umat.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat sejarah bangsa dibelokkan seenaknya. Kami hadir untuk mengawal, menjaga, dan membentengi masyarakat dari ajaran sesat dan doktrin menyimpang yang mengancam keutuhan NKRI,” tegas Gus Nurwakhit.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, M. Sodikin, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara, khususnya KH Rizal yang hadir langsung untuk mengesahkan dan mengukuhkan jajaran kepengurusan.
Dengan terbentuknya PWI.LS di Kabupaten Mojokerto, para tokoh berharap daerah ini akan menjadi wilayah yang steril dari pemikiran radikal dan upaya sistematis merusak sejarah Islam Nusantara. Mereka menegaskan pentingnya hidup rukun, damai, dan menjaga harmoni antarumat demi Indonesia yang jaya dan merdeka.
Acara bersejarah ini menandai dimulainya langkah besar dalam menghidupkan kembali semangat Walisongo sebagai pejuang dakwah, penjaga akidah, dan simbol keindonesiaan.
(Pan)
dibaca